Secara definisi praktis, magnetisme adalah suatu teknik efektif untuk meningkatkan “daya magnet” pada lapisan tubuh magnet kita, sehingga tubuh, pikiran & diri kita lebih mudah menyerap energi apapun yang kita inginkan yang tersedia di alam semesta. Untuk mengetahui apa itu magnetisme, hal yang paling mendasar adalah dengan mengetahui apa itu “lapisan tubuh magnet”.
Pada dasarnya manusia memiliki medan magnet di dalam dirinya. Sebagai sebuah bukti bahwa manusia mempunyai medan magnet dapat diketahui dengan adanya mesin sensor yang terdapat pada pintu otomatis di mall/pertokoan besar yang terbuka otomatis dengan mendeteksi medan magnet yang terpancar dari tubuh manusia. Sehingga dengan sendirinya ketika sensor tersebut mendeteksi adanya medan magnet yang terpancar dari tubuh manusia pintu akan terbuka secara otomatis.
Secara alamiah semua manusia memiliki daya magnetis di dalam dirinya. Namun kadarnya sangat tipis dan hanya bisa digunakan untuk menyerap energi prana/chi/ki untuk kebutuhan bertahan hidup saja. Oleh karenanya dibutuhkan latihan untuk membesarkan daya magnetis di dalam diri manusia. Karena semakin besar daya magnetis di dalam diri manusia, semakin mudah dan cepat untuk mengakses dan menyerap energi yang ada di semesta. Namun ada juga beberapa manusia yang memiliki daya magnetis yang besar di dalam dirinya tanpa dilatih sekalipun, ini dapat kita rasakan pada orang yang memiliki charisma, dan ini adalah anugrah Tuhan yang luar biasa.
Magnetisme erat kaitannya dengan dunia metafisika dan esoterism. Karena, prinsip dan konsep dasar metafisika atau esoterism apapun juga adalah menyerap energi semesta dan memprogram energi yang sudah terserap.
Magnetisme adalah “master key” dari ilmu metafisika. Dalam penjelasan yang lebih sederhana, Magnetisme adalah hakikat ilmu esoterik atau metafisika, yang bahkan bentuk tradisinya sudah tidak begitu terlihat lagi karena merupakan pola dasar yang selalu ada dalam setiap tradisi esoterik.
Energi mengikuti pikiran, inilah konsep dasar yang menyebutkan tentang keterkaitan antara energi dengan pikiran. Dan hal tersebut yang menjelaskan adanya hubungan antara magnetisme dengan hipnotisme.
Bila di dalam hipnotisme menggunakan sugesti untuk dapat merubah pikiran subyek sehingga mendapatkan energi yang positif, di dalam magnetisme langsung menggunakan energi untuk dapat mempengaruhi dan mengolah energi agar subyek langsung mendapatkan energi positif.
Oleh karenanya, memanfaatkan hipnotisme dan juga magnetisme dalam proses terapi dapat mempercepat kesembuhan subyek. Ini karena subyek mendapatkan intervensi terapi pada dua hal sekaligus, yaitu pikiran dan energinya.